!!How To Make Your Blog Popular!!

1. Isilah posting yang bermanfaat dan menarik.

“Posting adalah segalanya”…dengan posting yang bermanfaat dan menarik, pengunjung akan selalu ingin datang lagi ke blog anda untuk mendapatkan informasi yang lebih. Bahkan ia akan mempromosikan blog anda kepada teman lainnya, dengan begitu blog anda akan lebih dikenal oleh pengunjung.

2. Sering-sering Update postingan.

Percuma jika posting blog anda menarik namun tidak terupdate bukan? Pengunjung yang datang lagi pun bisa-bisa akan kecewa jika setiap ia membuka blog anda, ia tidak menemukan sesuatu yang baru di blog anda. dan yang lebih parah lagi..bisa2 ia menghapus alamat anda dari blog favoritnya. Jika suatu saat anda sibuk dan tidak sempat berposting…minimal anda menjawab setiap komentar yang ada, sehingga blog anda tidak menjadi blog yang mati.

3. Materi yang unik dan menarik

Emas begitu mahal karena kelangkaannya. Apapun tema dan topik blog anda, jika materinya unik dan menarik, apalagi jika tidak hasil copy paste dari blog lain..blog anda akan menjadi salah satu blog yang paling diminati oleh pengunjung. Keuikan…itu penting sekali.

4. Menyajikan postingannya secara humoris.

Posting anda mencerminkan karakter anda. Beberapa blogger mungkin menyajikan postingannya secara humoris, ada pula yang berbahasa resmi, bahasa gaul, penuh candaan dsb. Anda boleh saja meniru gaya penulisan mereka, namun jika hal itu tidak sesuai dengan diri anda maka postingan anda akan nampak seperti dibuat-buat. Dan yang jelas pembaca menjadi tidak mengenal karakter anda yang sesungguhnya.

5. Beri nama anda disetiap hasil tulisan atau komentar anda.

Anda akan lebih mudah dikenal jika menuliskan “diposting oleh bung eko” daripada “diposting oleh admin”. Dengan begitu, setiap pembaca akan tahu, siapa nama anda.

6. Pakai nama anda sebagai alamat domain blog yang mudah diingat.

Nama blog yang mudah diingat akan membuat anda lebih mudah dikenal oleh banyak orang, khususnya oleh jutaan netter yang tersebar luas di planet ini.

7. Promosikan blog anda dengan giat

Kenalkan blog anda secara giat mealui iklan-iklan gratis ataupun search engine yang ada. Bahkan promosi lewat friendster pun dapat membuat blog dan anda menjadi lebih mudah dikenal oleh banyak orang.

lionel messi"MessiDona"


Tiga gol yang ditorehkan Messi kala melibas Atletico Madrid di ajang Copa Del Rey semakin melambungkan namanya sebagai pemain muda yang hebat dan penuh talenta.

Pertandingan leg pertama Copa Del Rey ini dimainkan di kandang Atletico Madrid dan disaksikan juga oleh legenda hidup Diego Maradona. Mungkin juga karena disaksikan oleh sang idola, permainan Messi semakin menggila.

Ketiga gol yang diciptakan Messi masing-masing terjadi di menit ke 12, 57 (via penalti) dan 80. Satu gol hiburan dari Atletico disumbangkan oleh Tomas Ujfalusi di menit ke 69, sehingga skor akhir menjadi 1-3.

Leg kedua Copa Del Rey akan dimainkan pada 14 Januari 2009 mendatang di kandang Barcelona.

Berikut ini biodata singkat dari Lionel Messi :

  • Nama Lengkap : Lionel Messi
  • Tempat Tanggal Lahir : Argentina, 24 Juni 1987
  • Umur : 21 tahun (masih muda banget ya…)
  • Tinggi : 169 cm
  • Berat : 67 kg
  • Nomor punggung : 10

Statistik di Liga Primera musim ini (hingga tulisan ini dibuat) :

  • Main : 14 kali
  • Gol : 10
  • Assist : 6

// Matrik \\


Sebagai perwujudan dari array dua dimensi, operasi aritmatika seperti penjumlahan, perkalian, dan pengurangan bisa dilakukan.
Contoh.
- Mendefinisikan Elemen
Program OPERASI_MATRIK;
uses wincrt;
type
matrik=array[1..100,1..100] of real;
var
m,n, p, q: integer; {dimensi dari matrik}
A,B,C: matrik; {matrik A, B sebagai input, C sebagai hasil}

- Membaca Elemen Matrik
procedure bacamatrik(var A:matrik; m,n:integer);
var
i,j: integer; {faktor pengulang}
begin {read}
for i:=1 to m do
begin {do}
for j:=1 to n do
read(A[i,j]);
readln;
end; {do}
end; {read}
- Menampilkan Elemen Matrik
procedure tulismatrik(A:matrik; m,n:integer);
var
i,j: integer; {faktor pengulang}
begin {write}
for i:=1 to m do
begin {tiap baris}
writeln;
for j:=1 to n do
write(A[i,j]:6:2);
end; {tiap baris}
writeln;
end; {write}
- Penjumlahkan Matrik
procedure check_matrik(A,B,C:matrik; m,n,p,q:integer);
var i,j :integer;
begin
if (m=p) and (n=q) then
begin
for i:=1 to m do
begin
for j:=1 to n do
begin
C[m,n]=A[m,n]+B[m,n])
end;
end;
end
else
writeln('DIMENSI MATRIK TIDAK COCOK')
end;
- Pengurangan Matrik
procedure check_matrik(A,B,C:matrik; m,n,p,q:integer);
var i,j :integer;
begin
if (m=p) and (n=q) then
begin
for i:=1 to m do
begin
for j:=1 to n do
begin
C[m,n]=A[m,n]- C[m,n])
end;
end;
end
else
writeln('DIMENSI MATRIK TIDAK COCOK')
end;

-. Perkalian Matrik
procedure perkalian_matrik(A,B,C:matrik; m,n,p,q:integer);
var i,j, k :integer;
C1: matrik;
begin
if (n=p) then
begin
for i:=1 to m do
begin
for j:=1 to p do
begin {inner product}
C1[i,j]:=0;
for k:=1 to n do
C1[i,j]:=C1[i,j]+A[i,k]*B[k,j];
end; {inner product}
end;
n:=q;
for i:=1 to m do
for j:=1 to n do
C[i,j]:=C1[i,j];
end
else
writeln('DIMENSI MATRIK TIDAK COCOK')
end;
- Transpose Matrik
procedure Transpose(A,B:matrik; m,n,p,q:integer);
var i,j:integer;
begin
for i:=1 to n do
begin
for j:=1 to m do
begin
B[m,n]=A[n,m]
end;
end;
end;
-. Mencari Elemen yang Kosong pada Matrik
procedure CHECK_ZERO_ELEMEN(A,matrik; m,n:integer);
var i,j:integer;
begin
for i:=1 to m do
begin
for j:=1 to n do
begin
if B[m,n]= 0 then
writeln (‘terdapat elemen yang kosong’)
else
writeln (‘tidak terdapat elemen yang kosong’)
end;
end;
end;

;;;; Sort;;;;


Definisi Sort

Sort adalah proses pengurutan data yang sebelumnya disusun secara acak sehingga menjadi tersusun secara teratur menurut suatu aturan tertentu.

Pada umumnya terdapat 2 jenis pengurutan :

v Ascending (Naik)

v Descending (Turun)

Contoh :

Data Acak : 5 6 8 1 3 25 10

Terurut Ascending : 1 3 5 6 8 10 25

Terurut Descending : 25 10 8 6 5 3 1

Untuk melakukan proses pengurutan tersebut dapat digunakan berbagai macam cara / metoda. Beberapa metoda diantaranya :

a) Buble / Exchange Sort

b) Selection Sort

c) Insertion Sort

d) Quick Sort

Bubble / Exchange Sort

Memindahkan elemen yang sekanag dengan elemen yang berikutnya, jika elemen sekarang > elemen berikutnya, maka tukar

Pengecekan dapat dimulai dari data paling awal atau paling akhir. Pada contoh di samping ini pengecekan di mulai dari data yang paling akhir. Data paling akhir dibandingkan dengan data di depannya, jika ternyata lebih kecil maka tukar. Dan pengecekan yang sama dilakukan terhadap data yang selanjutnya sampai dengan data yang paling awal.

Kembalinya data paling akhir dibandingkan dengan data didepannya jika ternyata lebih kecil maka tukar, tetapi kali ini pengecekan tidak dilakukan sampai dengan data paling awal yaitu 2 karena data tersebut pasti merupakan data terkecil (didapatkan dari hasil pengurutan pada langkah 1).

Procedure TukarData

Procedure TukarData(var a,b : word);

Var c : word;

Begin

c:=a;

a:=b;

b:=c;

end;

Procedure Bubble Sort Ascending

Procedure Asc_Bubble(var data:array; jmldata:integer);

Var i,j : integer;

Begin

For i:= 2 to jmldata do

For j:= jmldata downto I do

If data[j] <>

Tukardata (data[j], data[j-1]);

end;

Untuk pengurutan secara descending anda hanya perlu menggantikan baris ke-6 dengan berikut ini :

If data[j] > data[j-1] then

Selection Sort

Membandingkan elemen yang sekarang dengan elemen yang berikutnya sampai dengan elemen yang terakhir. Jika ditemukan elemen lain yang lebih kecil dari elemen sekarang maka dicatat posisinya dan kemudian ditukar. Dan begitu seterusnya.

Proses pengurutan di atas adalah dengan metoda selection Ascending. Untuk descending hanyalah kebalikan dari proses di atas. Berikut penggalan listing program Procedure Selection Sort secara ascending

Procedure Selection Sort Ascending

Procedure Asc_Selection;

Var min, pos : byte;

Begin

For i:= 1 to max-1 do

Begin

Pos:=i;

For j:= i+1 to max do

If data[j] <>then pos:=j;

If i <> pos then tukardata(data[i],data[pos]);

end;

end;

untuk pngurutan secara desending, anda hanya perlu mengganti baris ke-8 sbb :

if data[pos] <>then pos:=j;

Insertion Sort

Pengurutan dilakukan dengan cara membandingkan data ke-I (dimana I dimulai dari data ke-2 sampai dengan data terakhir) dengan data berikutnya. Jika ditemukan data yang lebih kecil maka data tersebut disisipkan ke depan sesuai posisi yang seharusnya.

Procedure Insertion Sort Ascending

Procedure Asc_Insert;

Var i , j , temp : byte;

Begin

For i := 2 to max do

Begin

Temp :=data[i];

j := i-1;

while (data[j] > temp) and (j>0) do

begin

data[j+1] := data[j];

dec(j);

end;

data[j+1]:=temp;

end;

end;

Untuk pengurutan secara descending anda tinggal mengganti baris ke 8 dengan baris berikut ini :

While(data[j]0)do

QUICK SORT

Membandingkan suatu elemen (disebut pivot) dengan elemen yang lain dan menyusunnya sedemikian rupa sehingga elemen- elemen lain yang lebih kecil daripada pivot tersebut terletak di sebelah kirinya dan elemen-elemen lain yang lebih besar daripada pivot tersebut terletak di sebelah kanannya. Sehingga dengan demikian telah terbntuk dua sublist, yang terletak di sebelah kiri dan kanan dari pivot. Lalu pada sublist kiri dan sublist kanan kita anggap sebuah list baru dan kita kerjakan proses yang sama seperti sebelumnya. Demikian seterusnya sampai tidak terdapat sublist lagi. Sehingga didalamnya telah terjadi proses Rekursif.

Proses :

Bilangan yang di dalam kurung merupakan pivot

Persegi panjang yang digambarkan dengan garis terputus-putus menunjukkan sublist.

i bergerak dari sudut kiri ke kanan sampai mendapatkan nilai yang >= pivot.

j bergerak dari sudut kanan ke kiri sampai menemukan nilai yang <>

!!! Tr33!!!


Tree Merupakan salah satu bentuk struktur data tidak linear yang menggambarkan hubungan yang bersifat hirarkis (hubungan one to many) antara elemen-elemen. Tree bisa didefinisikan sebagai kumpulan simpul/node dengan satu elemen khusus yang disebut Root dan node lainnya terbagi menjadi himpunan-himpunan yang saling tak berhubungan satu sama lainnya (disebut subtree). Untuk jelasnya, di bawah akan diuraikan istilah-istilah umum dalam tree : a) Prodecessor : node yang berada diatas node tertentu. b) Successor : node yang berada di bawah node tertentu. c) Ancestor : seluruh node yang terletak sebelum node tertentu dan terletak pada jalur yang sama. d) Descendant : seluruh node yang terletak sesudah node tertentu dan terletak pada jalur yang sama. e) Parent : predecssor satu level di atas suatu node. f) Child : successor satu level di bawah suatu node. g) Sibling : node-node yang memiliki parent yang sama dengan suatu node. h) Subtree : bagian dari tree yang berupa suatu node beserta descendantnya dan memiliki semua karakteristik dari tree tersebut. i) Size : banyaknya node dalam suatu tree. j) Height : banyaknya tingkatan/level dalam suatu tree. k) Root : satu-satunya node khusus dalam tree yang tak punya predecssor. l) Leaf : node-node dalam tree yang tak memiliki seccessor. m) Degree : banyaknya child yang dimiliki suatu node. Beberapa jenis Tree yang memiliki sifat khusus : 1) Binary Tree Binary Tree adalah tree dengan syarat bahwa tiap node hanya boleh memiliki maksimal dua subtree dan kedua subtree tersebut harus terpisah. Sesuai dengan definisi tersebut, maka tiap node dalam binary tree hanya boleh memiliki paling banyak dua child. Jenis-jenis Binary Tree : a) Full Binary Tree Binary Tree yang tiap nodenya (kecuali leaf) memiliki dua child dan tiap subtree harus mempunyai panjang path yang sama. b) Complete Binary Tree Mirip dengan Full Binary Tree, namun tiap subtree boleh memiliki panjang path yang berbeda. Node kecuali leaf memiliki 0 atau 2 child. c) Skewed Binary Tree akni Binary Tree yang semua nodenya (kecuali leaf) hanya memiliki satu child. Implementasi Binary Tree Binary Tree dapat diimplemntasikan dalam Pascal dengan menggunakan double Linked List. Untuk nodenya, bisa dideklarasikan sbb : Type Tree = ^node; Node = record Isi : TipeData; Left,Right : Tree; end; Operasi-operasi pada Binary Tree : Create : Membentuk binary tree baru yang masih kosong. Clear : Mengosongkan binary tree yang sudah ada. Empty : Function untuk memeriksa apakah binary tree masih kosong. Insert : Memasukkan sebuah node ke dalam tree. Ada tiga pilihan insert: sebagai root, left child, atau right child. Khusus insert sebagai root, tree harus dalam keadaan kosong. Find : Mencari root, parent, left child, atau right child dari suatu node. (Tree tak boleh kosong) Update : Mengubah isi dari node yang ditunjuk oleh pointer current. (Tree tidak boleh kosong) Retrieve : Mengetahui isi dari node yang ditunjuk pointer current. (Tree tidak boleh kosong) DeleteSub : Menghapus sebuah subtree (node beserta seluruh descendantnya) yang ditunjuk current. Tree tak boleh kosong. Setelah itu pointer current akan berpindah ke parent dari node yang dihapus. Characteristic : Mengetahui karakteristik dari suatu tree, yakni : size, height, serta average lengthnya. Tree tidak boleh kosong. (Average Length = [jumlahNodeLvl1*1+jmlNodeLvl2*2+…+jmlNodeLvln*n]/Size) Traverse : Mengunjungi seluruh node-node pada tree, masing-masing sekali. Hasilnya adalah urutan informasi secara linier yang tersimpan dalam tree. Ada tiga cara traverse : Pre Order, In Order, dan Post Order. Langkah-Langkahnya Traverse : PreOrder : Cetak isi node yang dikunjungi, kunjungi Left Child, kunjungi Right Child. InOrder : Kunjungi Left Child, Cetak isi node yang dikunjungi, kunjungi Right Child. PostOrder : Kunjungi Left Child, Kunjungi Right Child, cetak isi node yang dikunjungi. 2) Binary search Tree Adalah Binary Tree dengan sifat bahwa semua left child harus lebih kecil daripada right child dan parentnya. Juga semua right child harus lebih besar dari left child serta parentnya. Binary seach tree dibuat untuk mengatasi kelemahan pada binary tree biasa, yaitu kesulitan dalam searching / pencarian node tertentu dalam binary tree. Contoh binary search tree umum :

''fisrt and first out'' FIFO


FIFO adalah suatu metoda pembuatan Linked List dimana data yang masuk paling awal adalah data yang keluar paling awal juga. Hal ini dapat dianalogikan (dalam kehidupan sehari-hari) misalkan saat sekelompok orang yang datang (ENQUEUE) mengantri hendak membeli tiket di loket. Jika Linked List dibuat dengan metode FIFO, maka terjadi penambahan/Insert simpul di depan. Latihan Soal beserta jawaban (Listing Program) dan penjelasan Buatlah sebuah program untuk mendeteksi password/ kata sandi. Gunakan metode single linked list. Jika passwordnya benar, program akan selesai, jika salah maka user akan diminta memasukkan password kembali. (passw.pas) Jawaban : Uses crt;
Type
Point = ^Rec;
Rec = record
Isi : char;
Next : point;
End;
Const
Password = ‘pascal’; {password yang harus dimasukkan}
Var
i : byte;
Tekan : char;
Passwd : Boolean;
Head, Tail, Now : Point;


Procedure Create;
Begin
Head:=nil;
Tail:=nil;
End;
Procedure Push(isi:char);
Var Now:point;
Begin
New(now); {membuat simpul baru}
If Head=Nil then {mendeteksi simpul awal}
Begin
Head:=Now;
Tail:=Head;
end else
begin {menyambung simpul yang baru pada simpul yang sudah ada}
Tail^.next:=Now;
Tail:=Tail^.Next;
end;
Now^.isi:=isi; {mengisi simpul yang baru}
Now^.next:=Nil;
end;
Function Check:Boolean; {function untuk mencheck input}
Var Temp : string[15];
Begin
Temp:=’ ‘; Now:=Head;
While Now <> nil do
Begin
Temp:=temp + Now^.isi;
Now:=Now^.next;
End;
If temp <> Password then check:=False;
End;
Procedure BuatBingkai(x1,y1,x2,y2:byte); {tampilan aplikasi}
Var i : byte;
Begin
GotoXY (x1,y1); write(‘ ’); GotoXY (x2,y1); write (‘ ‘);
GotoXY (x1,y2); write(‘ ’); GotoXY (x2,y2); write (‘ ’);
For i := x1+1 to x2-1 do
Begin
GotoXY (i,y1); write (‘-‘);
GotoXY (i,y2); write (‘-’);
End;
For i := y1+1 to y2-1 do
Begin
GotoXY(x1, i); write(‘ ‘);
GotoXY(x2, i); write (‘ ‘);
End;
End;

Procedure Pop; {procedure penghapus simpul}
Begin
Now:=head;
head:=head^.next;
While Now <> nil do
Begin
Dispose(Now);
Now:=head;
Head:=head^.next;
End;
End;
Begin {program utama}
Repeat
Create; I:=0;
Repeat
Tekan:=ReadKey;
Write(Tekan);
If Tekan <>#13 then Push(Tekan); inc(i);
Until (Tekan= #13) or (I=10); {enter ditekan atau panjang = 10}
Passwd:=check; Pop;
Until Passwd;
End.
















!!! point3er!!


Variabel Pointer Pada materi sebelumnya telah dijelaskan mengenai variabel bertipe array, suatu tipe data yang bersifat statis (ukuran dan urutannya sudah pasti). Selain itu ruang memori yang dipakai olehnya tidak dapat dihapus bila variabel bertipe array tersebut sudah tidak digunakan lagi pada saat program dijalankan. Untuk memecahkan masalah diatas, kita dapat menggunakan variabel pointer. Tipe data pointer bersifat dinamis, variabel akan dialokasikan hanya pada saat dibutuhkan dan sesudah tidak dibutuhkan dapat dialokasikan kembali. Array vs Pointer Berikut tabel di bawah ini diberikan perbedaan antara variabel bertipe array dengan varibel bertipe pointer. Kriteria Array Pointer Sifat Statis Dinamis Ukuran Pasti Sesuai kebutuhan Alokasi variabel Saat program dijalankan sampai selesai Dapat diatur sesuai kebutuhuan Deklarasi Variabel Pointer Bentuk umum : Var : <^tipedata>
Contoh :
Var
Jumlahdata : ^integer;
Namasiswa :^string[25];
Nilaisiswa :^real;


Pendeklarasian variabel pointer tidak jauh berbeda dengan pendeklarasian variabel biasa, hanya perlu ditambahan simbol topi (^) sebelum tipe datanya. Simbol topi tersebut menandahkan bahwa variabel tersebut menunjuk ke lokasi tertentu pada memori.
Anda juga dapat membuat variabel pointer bertipe record yang anda definisikan sendiri. Pendeklarasiannya adalah seperti berikut ini.
Bentuk umum :

Tipe
= <^namarecord>;
= record
:;
:;

:;
end;
Var
:;
contoh :
Type
PointMhs = ^RecMhs;
RecMhs = record
Nama : string[25];
NIM : string[10];
Alm : string[30];
IPK : real;
End;
var
datamahasiswa : pointMhs;


Queue<<<<


- Kumpulan data dimana data masuk dan keluar pada ujung yang berbeda. - Konsep utama FIFO ( Fisrt In First Out ). Algoritma: 1. Input/tambah data • Jika ada input maka no antrian yang semula 0 akan tambah 1 demi 1 sampai maksimal antrian. 2. Hapus/Pengambilan data • Jika ada pengambilan data maka data dipindahkan di variabel lain contohnya temp, antrian ke-dua akan maju ke antrian pertama dan seterusnya. Dan jumlah antrian yang semula maksimal akan berkurang 1 demi 1 sampai antrian 0 kembali. 3. Deklarasi Queue Type Const Max = 5; Nama record = Record Data : type data; Top : byte; End; Nama_array = ARRAY [1..max] of Nama record; Var Antri : nama Array; Nama Array----- Barang Nama Record---Coba Nama Variabel-- Antri Contoh Deklarasi dari gambar diatas: Type Coba = record Data :string; Top : byte; End; Barang = ARRAY [1..4] of coba; Var Antri:barang; 4. Operasi pada queue • CREATE Membuat antrian baru yang masih kosong. Procedure create; Begin antri.top:=0; End; • FULL Untuk memeriksa apakah antrian sudah penih.. Fuction full:bolean; Begin antri.top:=max; End; • PUSH Menambah sebuah elemen ( data ) kedalam antrian. Syarat: tidak bisa dilakukan jika antrian sudah penuh. Procedure push ( input:string ); Begin If not full then Begin antri.top:=antri.top; antri.data:=input; End; End; • EMPTY Fuction empty: bolean; Begin Empty:=false; If top:=0 then empty:=true; End; • POP Mengambil 1 elemen dari sebuah antrian. Syarat: antrian tidak boleh kosong. Procedure Pop ( elemen:string ); Begin If not empty then Begin Elemen:=antri.data; antri.top:=top – 1; End; End; Program antrian_1; Uses wincrt; Type Data= array [1..3] of string; Var D: data; I, antri: integer; Temp: string; Begin Antri:=0; {untuk input} For I:=1 to 3 do Begin Writeln(’masukkan nama ke’,’ ’,i); Readln(d[i]); Antri:=antri+1; End; {untuk Output} For I:=1 to 3 do Begin Temp:=d[i]; Antri:=antri-1; End; {lihat output di var temp setelah pengambilan } Writeln(’hasil var temp=’,temp); Readln; End.

;;..Stack..;;


- Adalah tumpulan data yang seolah-olah ada data di atas data lain. - Suatu metode untuk Input dan hapus di dalam memori komputer. Konsep utama dalam STACK adalah LIFO ( Last In First Out ). Contoh: 5 Guntur 4 Aditya 3 Tyas 2 Hendra 1 Dyah Data nomor 1 datang/masuk duluan, data nomor 5 yang paling atas yang keluar terlebih dahulu. Algoritma: 1.Input/tambah data Jika ada input maka no stack/no tumpukan yang semula 0 akan tambah 1 demi 1 sampai maksimal tumpukan. 2.Pengambilan data Jika ada pengambilan data maka data dipindahkan di variabel lain contohnya temp. Dan posisi tumpukannya yang semula maksimal akan berkurang 1 demi 1 sampai posisi 0 kembali. 1.Deklarasi STACK Type Const Max = 5; Nama record = Record Data : type data; Top : byte; End; Nama_array = ARRAY [1..max] of Nama record; Var STACK : nama array Nama Array----- Barang Nama Record--- Coba Nama Variabel-- Stack Contoh Deklarasi dari gambar diatas: Type Coba = record Data :string; Top : byte; End; Barang = ARRAY [1..4] of coba; Var Stack:barang; 2. Operasi pada STACK • CREATE Membuat stack baru yang masih kosong. Procedure create; Begin Stack.top:=0; End; • FULL Untuk memeriksa apakah stack sudah penuh atau belum. Fuction full:bolean; Begin Stack.top:=max; End; • PUSH Menambah sebuah elemen ( data ) kedalam stack Syarat: tidak bisa dilakukan jika stack sudah penuh. Procedure push ( input:string ); Begin If not full then Begin Stack.top:=stack.top; Stack.data:=input; End; End; • EMPTY Fuction empty: bolean; Begin Empty:=false; If top:=0 then empty:=true; End; • POP Mengambil elemen teratas dari stack. Syarat: Stack tidak boleh kosong. Procedure Pop ( elemen:string ); Begin If not empty then Begin Elemen:=stack.data; Stack.top:=top – 1; End; End; Contoh: 1 2 3 4 Uses wincrt; Type kelas = ARRAY[1..4] of string; Var Stack: kelas; top:byte; Elemen: string; I : integer; Begin top:=0; For i:=1 to 4 do Begin Writeln('masukkan nama ke', ' ',i,' ','='); readln(stack[i]); top:=top+1; End; writeln('posisi tumpukan=',top); Writeln('pengambilan data'); For i:=1 to 4 do Begin Elemen:=stack[i]; top:=top - 1; End; writeln; Writeln('data elemen sekarang=',elemen); writeln('posisi tumpukan=',top); Readln; End.

;;;..< Record>..;;


Sebuah record rekaman disusun oleh beberapa field. Tiap field berisi data dari tipe dasar / bentukan tertentu. Record mempunyai kelebihan untuk menyimpan suatu sekumpulan elemen data yang berbeda-beda tipenya (di banding array). Contoh , sebuah record dengan empat buah field. Field 1 Field 2 Field 3 Field 4 Cara pendeklarasian dari record adalah sbb: • Mendefinisikan tipe dari record (jumlah field, jenis tipe data yang dipakai), • Mendefinisikan variabel untuk dilakukan operasi. SYNTAX type nama_record = record identifier_1 : tipe_data_1; : : identifier_n : tipe_data_n; end; var variabel : nama_record; Contoh. type Data_mahasiswa = record Nama : string; Usia : integer; Kota : String; Kodepos : integer; end; Var x: Data_mahasiswa; 1. Pengaksesan Elemen Record Nama variable disertai nama field. x.Nama x.Usia x.Kota x.Kodepos Contoh. program RECORD_INTRO; type tanggal = record bulan, hari, tahun : integer; end; var waktu : tanggal; begin waktu.hari :=25; waktu.bulan:=09; waktu.tahun:= 1983; writeln('hari ini adalah ',waktu.hari,':',waktu.bulan,':', waktu.tahun) end. 2. Pengunaan With … do Pernyataan with untuk lebih menyederhanakan pengaksesan field-field pada record. Pemrograman dapat mengakses field cukup dengan menyebutkan nama field-nya saja. Misalkan pernyataan : x.Nama x.Usia x.Kota x.Kodepos menjadi with x do Begin Nama Usia Kota Kodepos end Contoh. program RECORD_INTRO; type tanggal = record bulan, hari, tahun : integer; end; var waktu : tanggal; begin {program utama} with waktu do {mulai with} begin hari :=25; bulan:=09; tahun:=1983; writeln('hari ini adalah ',hari,':',bulan,':', tahun) end {akhir with} end. 3. Array dari Record Suatu array dapat juga berisi record contoh suatu deklarasi record tanggal. type tanggal = record bulan, hari, tahun : integer; end; var waktu : tanggal; kemudian kita membentuk suatu array dari record ini, namakan birthdays. var birthdays : array[1..10] of tanggal; pernyataan ini akan membentuk suatu array dengan 10 elemen. Dimana tiap elemen adalah sebuah record tanggal, yaitu, terdiri atas bulan, hari, tahun dengan tipe data Integer. Digambarkan seperti berikut: Contoh Pemberian nilai awal dari masing-masing elemen birthdays: Birthdays[1].hari :=25; Birthdays[1].bulan:=09; Birthdays[1].tahun:=1983; 4. Record di dalam Record Record bisa berisi record lain sebagai field. Seperti contoh record tanggal dan jam dikombinasikan menjadi sebuah record saat ini, type tanggal = record bulan, hari, tahun : integer; end; type waktu =record jam, menit, detik : integer; end;

type waktu_ini =record
tanggal_ini : tanggal; waktu_ini : waktu end; Kemudian kita perlu membuat variabel kerja var saat_ini : waktu_ini; pemberian nilai akan terjadi seperti di bawah ini: saat_ini.tanggal.bulan:= 11; saat_ini.tanggal.hari:= 2; saat_ini.tanggal.tahun:= 1985; saat_ini.waktu.jam:= 3; saat_ini.waktu.menit:= 3; saat_ini.waktu.detik:= 33;

....array MultiDimensi...


Dalam array multidimensi terdiri atas baris (row) dan kolom (column). Index pertama adalah baris dan yang kedua adalah kolom . SYNTAX Type nama_array =ARRAY[bawah..atas, bawah..atas] of tipe_data;
var variabel_array : nama_array;
atau dengan menggunakan statemen var SYNTAX var variabel_array : ARRAY[bawah..atas, bawah..atas] of tipe_data; Pernyataan berikut membentuk suatu array integer dengan nama bilangan , 10 x 10 elemen (100). type matriks = ARRAY [1..10, 1..10] of integer; var AKU: matriks;

untuk memasukkan tiap elemen maka, diperlukan suatu procedure dengan mempergunakan struktur pengulangan for ...do tersarangseperti berikut: procedure ISI_MATRIK(AKU:matriks; m,n:integer);
var
i,j: integer; {faktor pengulang}
begin
for i:=1 to m do
begin
for j:=1 to n do
begin
read(A[i,j]);
end;
readln ;{ini memungkinkan kita menulis tiap baris elemen}
end;
untuk menampilkan tiap elemen maka, digunakan struktur pengulangan for ...do tersarang seperti berikut procedure TULIS_MATRIK(AKU:matriks; m,n:integer);
var i,j: integer; {faktor pengulang}
begin
for i:=1 to m do
begin
for j:=1 to n do
begin
write(A[i,j]:6);
end;
writeln ; {ini memungkinkan kita menulis elemen dalam baris dan kolom }
end;
end;

Operasi pada Array

Sifat masing-masing elemen array mengikuti jenis data yang dimilikinya, untuk array dengan tipe bilangan integer atau real kita bisa melakukan berbagai standar operasi aritmatika seperti penjumlahan, perkalian, pengurangan, dsb. Yang perlu di garis bawahi, bahwa sifat dari array dimanfaatkan untuk operasi matrik. a. Mencari Harga Tertentu pada Array
Mencari suatu elemen data di dalam suatu data merupakan suatu kejadian yang sering kita alami, contoh: mencari nama mahasiswa dari daftar presensi. Pencarian beruntun (sequence), merupakan suatu teknik untuk mencari suatu elemen dalam suatu sistim yang lebih besar. Contoh. Misal array A[8], dengan elemen sbb: A 60 12 76 23 11 42 18 42 Untuk mencari apakah bilangan x=11 ada didalam tabel maka dilakukan pemeriksaan terhadap : 60 12 76 23 11 Sehingga ditemukan x pada elemen ke-5, dalam bahasa PASCAL diterjemahkan seperti berikut: type PITA = ARRAY [1..8] of integer;
var AKU: PITA;
procedure CARI_MATRIK(AKU: PITA);
var
i: integer; {faktor pengulang}
begin
for i:=1 to 8 do
begin
if AKU[i]:= 11 then
writeln(‘ terdapat bilangan 11 dalam pita ini ‘);
else
writeln(‘ tidak ada bilangan 11, pencarian berhenti ‘);
end;
end;


b. Mencari Harga Maksimum pada Array
Misal array di atas kita cari harga yang tertinggi, maka kita perlu menentukan nilai tertinggi dahulu sebelum melakukan pencarian ; diawali dengan nilai maksimum=0 procedure CARI_MAKSIMUM(AKU: PITA);
var
i: integer; {faktor pengulang}
MAKS : integer;
begin
MAKS := AKU[1];
for i:=1 to 8 do
begin
if AKU[i]> MAKS then
MAKS:= AKU[i];
End;
Writeln(‘NILAI MAKSIMUM = ’,MAKS);
end;
b. Mencari Harga Minimum pada Array Misal array di atas kita cari harga yang terendah, maka kita perlu menentukan nilai terendah dahulu sebelum melakukan pencarian ; diawali dengan nilai maksimum=3200 procedure CARI_MINIMUM(AKU: PITA);
var
i: integer; {faktor pengulang}
MIN : integer;
begin
MIN := 3200;
for i:=1 to 8 do
begin
if AKU[i]< minimum =" ’,MIN);">

...!!!array!!!...


ARRAY (LARIK)

1. Pendahuluan

Suatu array adalah sebuah struktur data yang terdiri atas banyak variabel dengan tipe data sama, dimana masing-masing elemen variabel mempunyai nilai indeks. Setiap elemen array mampu untuk menyimpan satu jenis data (yaitu: variabel). Suatu array dinyatakan dengan type, sehingga variabel yang bekerja akan dinyatakan dengan:
contoh type A = array [1..10] of integer; 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Secara logika pendefinisian array di atas merupakan sekumpulan kotak , dimana tiap kotak mempunyai nilai indeks integer 1, 2, 3, ...,9, 10 tiap elemen array ditandai dengan: A[1], A[2], A[3], A[4], A[5], A[6], A[7], A[8], A[9], A[10] 2. Sifat Array Array merupakan struktur data yang statis, yaitu jumlah elemen yang ada harus ditentukan terlebih dahulu dan tak bisa di ubah saat program berjalan. Untuk menyatakan array dalam PASCAL kita harus terlebih dahulu: Mendefinisikan jumlah elemen array, Mendefinisikan tipe data dari elemen array Contoh. const N=10; type A= array [1..N] of integer; 3. Array Satu Dimensi Pernyataan di atas merupakan penjelasan tentang array dengan satu dimensi. Pendefinisian array secara umum adalah sebagai berikut: jika kita ingin membuat beberapa array dengan tipe/jenis yang sama, kita lebih baik jika mendeklarasikan dengan type selanjutnya dengan deklarasi var. SYNTAX Type nama_array = ARRAY[bawah..atas] of tipe_data; var variabel_array : nama_array; atau dengan menggunakan statemen var : var variabel_array : ARRAY[bawah..atas] of tipe_data; Penjelasan: Bawah dan Atas menyatakan batas untuk array. tipe_data adalah merupakan tipe variabel yang dipunyai array (mis. Integer, char, real, dsb) Contoh: type intarray = ARRAY [1..20] of integer; Pernyataan diatas adalah pernyataan untuk membentuk suatu array bernama intarray,yang berisi 20 tempat untuk bilangan integer. Setiap posisi disebut elemen, yang menyimpan suatu bilangan integer.langkah berikutnya adalah membuat suatu variabel kerja dengan tipe intarray yaitu, var numbers : intarray; kita bisa melakukan operasi pada setiap elemen dari numbers secara individual. Contoh kita bisa memberi nilai pada suatu elemen array seperti berikut: numbers[2] := 10; perintah ini memberikan suatu nilai integer 10 pada elemen ke-2 dari array numbers. Nomor dari elemen ditempatkan didalam kurung tegak. Contoh berikut adalah merupakan array yang menyimpan variabel-variabel integer. Data dengan tipe integer hanya bisa dimasukkan satu persatu, kemudian baru bisa ditampilkan di monitor secara bersamaan Contoh a. program INT_ARRAY;
uses wincrt;
const N=10;
type int_array = ARRAY [1..N] of integer;
var bil : int_array;
indeks : integer;
BEGIN
writeln('masukkan sepuluh bilangan integer.');
for indeks := 1 to 10 do
begin
readln(bil[indeks]); { loop untuk memasukkan elemen array }
end;
writeln('Isi dari array ini adalah'); { tampilkan setiap elemen }
for indeks := 1 to 10 do
begin
writeln('bil[', indeks:2,'] adalah ',bil[indeks] );
end
END.
Contoh b.
program contoh_ARRAY;
uses wincrt;
var
a : array[1..10] of byte;{maksimum jumlah elemen=10}
begin
a[1]:=10;
a[2]:=15;
a[3]:=a[1]+a[2];
writeln(a[1]);
writeln(a[2]);
writeln(a[3]);
end.