!!How To Make Your Blog Popular!!

1. Isilah posting yang bermanfaat dan menarik.

“Posting adalah segalanya”…dengan posting yang bermanfaat dan menarik, pengunjung akan selalu ingin datang lagi ke blog anda untuk mendapatkan informasi yang lebih. Bahkan ia akan mempromosikan blog anda kepada teman lainnya, dengan begitu blog anda akan lebih dikenal oleh pengunjung.

2. Sering-sering Update postingan.

Percuma jika posting blog anda menarik namun tidak terupdate bukan? Pengunjung yang datang lagi pun bisa-bisa akan kecewa jika setiap ia membuka blog anda, ia tidak menemukan sesuatu yang baru di blog anda. dan yang lebih parah lagi..bisa2 ia menghapus alamat anda dari blog favoritnya. Jika suatu saat anda sibuk dan tidak sempat berposting…minimal anda menjawab setiap komentar yang ada, sehingga blog anda tidak menjadi blog yang mati.

3. Materi yang unik dan menarik

Emas begitu mahal karena kelangkaannya. Apapun tema dan topik blog anda, jika materinya unik dan menarik, apalagi jika tidak hasil copy paste dari blog lain..blog anda akan menjadi salah satu blog yang paling diminati oleh pengunjung. Keuikan…itu penting sekali.

4. Menyajikan postingannya secara humoris.

Posting anda mencerminkan karakter anda. Beberapa blogger mungkin menyajikan postingannya secara humoris, ada pula yang berbahasa resmi, bahasa gaul, penuh candaan dsb. Anda boleh saja meniru gaya penulisan mereka, namun jika hal itu tidak sesuai dengan diri anda maka postingan anda akan nampak seperti dibuat-buat. Dan yang jelas pembaca menjadi tidak mengenal karakter anda yang sesungguhnya.

5. Beri nama anda disetiap hasil tulisan atau komentar anda.

Anda akan lebih mudah dikenal jika menuliskan “diposting oleh bung eko” daripada “diposting oleh admin”. Dengan begitu, setiap pembaca akan tahu, siapa nama anda.

6. Pakai nama anda sebagai alamat domain blog yang mudah diingat.

Nama blog yang mudah diingat akan membuat anda lebih mudah dikenal oleh banyak orang, khususnya oleh jutaan netter yang tersebar luas di planet ini.

7. Promosikan blog anda dengan giat

Kenalkan blog anda secara giat mealui iklan-iklan gratis ataupun search engine yang ada. Bahkan promosi lewat friendster pun dapat membuat blog dan anda menjadi lebih mudah dikenal oleh banyak orang.

lionel messi"MessiDona"


Tiga gol yang ditorehkan Messi kala melibas Atletico Madrid di ajang Copa Del Rey semakin melambungkan namanya sebagai pemain muda yang hebat dan penuh talenta.

Pertandingan leg pertama Copa Del Rey ini dimainkan di kandang Atletico Madrid dan disaksikan juga oleh legenda hidup Diego Maradona. Mungkin juga karena disaksikan oleh sang idola, permainan Messi semakin menggila.

Ketiga gol yang diciptakan Messi masing-masing terjadi di menit ke 12, 57 (via penalti) dan 80. Satu gol hiburan dari Atletico disumbangkan oleh Tomas Ujfalusi di menit ke 69, sehingga skor akhir menjadi 1-3.

Leg kedua Copa Del Rey akan dimainkan pada 14 Januari 2009 mendatang di kandang Barcelona.

Berikut ini biodata singkat dari Lionel Messi :

  • Nama Lengkap : Lionel Messi
  • Tempat Tanggal Lahir : Argentina, 24 Juni 1987
  • Umur : 21 tahun (masih muda banget ya…)
  • Tinggi : 169 cm
  • Berat : 67 kg
  • Nomor punggung : 10

Statistik di Liga Primera musim ini (hingga tulisan ini dibuat) :

  • Main : 14 kali
  • Gol : 10
  • Assist : 6

// Matrik \\


Sebagai perwujudan dari array dua dimensi, operasi aritmatika seperti penjumlahan, perkalian, dan pengurangan bisa dilakukan.
Contoh.
- Mendefinisikan Elemen
Program OPERASI_MATRIK;
uses wincrt;
type
matrik=array[1..100,1..100] of real;
var
m,n, p, q: integer; {dimensi dari matrik}
A,B,C: matrik; {matrik A, B sebagai input, C sebagai hasil}

- Membaca Elemen Matrik
procedure bacamatrik(var A:matrik; m,n:integer);
var
i,j: integer; {faktor pengulang}
begin {read}
for i:=1 to m do
begin {do}
for j:=1 to n do
read(A[i,j]);
readln;
end; {do}
end; {read}
- Menampilkan Elemen Matrik
procedure tulismatrik(A:matrik; m,n:integer);
var
i,j: integer; {faktor pengulang}
begin {write}
for i:=1 to m do
begin {tiap baris}
writeln;
for j:=1 to n do
write(A[i,j]:6:2);
end; {tiap baris}
writeln;
end; {write}
- Penjumlahkan Matrik
procedure check_matrik(A,B,C:matrik; m,n,p,q:integer);
var i,j :integer;
begin
if (m=p) and (n=q) then
begin
for i:=1 to m do
begin
for j:=1 to n do
begin
C[m,n]=A[m,n]+B[m,n])
end;
end;
end
else
writeln('DIMENSI MATRIK TIDAK COCOK')
end;
- Pengurangan Matrik
procedure check_matrik(A,B,C:matrik; m,n,p,q:integer);
var i,j :integer;
begin
if (m=p) and (n=q) then
begin
for i:=1 to m do
begin
for j:=1 to n do
begin
C[m,n]=A[m,n]- C[m,n])
end;
end;
end
else
writeln('DIMENSI MATRIK TIDAK COCOK')
end;

-. Perkalian Matrik
procedure perkalian_matrik(A,B,C:matrik; m,n,p,q:integer);
var i,j, k :integer;
C1: matrik;
begin
if (n=p) then
begin
for i:=1 to m do
begin
for j:=1 to p do
begin {inner product}
C1[i,j]:=0;
for k:=1 to n do
C1[i,j]:=C1[i,j]+A[i,k]*B[k,j];
end; {inner product}
end;
n:=q;
for i:=1 to m do
for j:=1 to n do
C[i,j]:=C1[i,j];
end
else
writeln('DIMENSI MATRIK TIDAK COCOK')
end;
- Transpose Matrik
procedure Transpose(A,B:matrik; m,n,p,q:integer);
var i,j:integer;
begin
for i:=1 to n do
begin
for j:=1 to m do
begin
B[m,n]=A[n,m]
end;
end;
end;
-. Mencari Elemen yang Kosong pada Matrik
procedure CHECK_ZERO_ELEMEN(A,matrik; m,n:integer);
var i,j:integer;
begin
for i:=1 to m do
begin
for j:=1 to n do
begin
if B[m,n]= 0 then
writeln (‘terdapat elemen yang kosong’)
else
writeln (‘tidak terdapat elemen yang kosong’)
end;
end;
end;

;;;; Sort;;;;


Definisi Sort

Sort adalah proses pengurutan data yang sebelumnya disusun secara acak sehingga menjadi tersusun secara teratur menurut suatu aturan tertentu.

Pada umumnya terdapat 2 jenis pengurutan :

v Ascending (Naik)

v Descending (Turun)

Contoh :

Data Acak : 5 6 8 1 3 25 10

Terurut Ascending : 1 3 5 6 8 10 25

Terurut Descending : 25 10 8 6 5 3 1

Untuk melakukan proses pengurutan tersebut dapat digunakan berbagai macam cara / metoda. Beberapa metoda diantaranya :

a) Buble / Exchange Sort

b) Selection Sort

c) Insertion Sort

d) Quick Sort

Bubble / Exchange Sort

Memindahkan elemen yang sekanag dengan elemen yang berikutnya, jika elemen sekarang > elemen berikutnya, maka tukar

Pengecekan dapat dimulai dari data paling awal atau paling akhir. Pada contoh di samping ini pengecekan di mulai dari data yang paling akhir. Data paling akhir dibandingkan dengan data di depannya, jika ternyata lebih kecil maka tukar. Dan pengecekan yang sama dilakukan terhadap data yang selanjutnya sampai dengan data yang paling awal.

Kembalinya data paling akhir dibandingkan dengan data didepannya jika ternyata lebih kecil maka tukar, tetapi kali ini pengecekan tidak dilakukan sampai dengan data paling awal yaitu 2 karena data tersebut pasti merupakan data terkecil (didapatkan dari hasil pengurutan pada langkah 1).

Procedure TukarData

Procedure TukarData(var a,b : word);

Var c : word;

Begin

c:=a;

a:=b;

b:=c;

end;

Procedure Bubble Sort Ascending

Procedure Asc_Bubble(var data:array; jmldata:integer);

Var i,j : integer;

Begin

For i:= 2 to jmldata do

For j:= jmldata downto I do

If data[j] <>

Tukardata (data[j], data[j-1]);

end;

Untuk pengurutan secara descending anda hanya perlu menggantikan baris ke-6 dengan berikut ini :

If data[j] > data[j-1] then

Selection Sort

Membandingkan elemen yang sekarang dengan elemen yang berikutnya sampai dengan elemen yang terakhir. Jika ditemukan elemen lain yang lebih kecil dari elemen sekarang maka dicatat posisinya dan kemudian ditukar. Dan begitu seterusnya.

Proses pengurutan di atas adalah dengan metoda selection Ascending. Untuk descending hanyalah kebalikan dari proses di atas. Berikut penggalan listing program Procedure Selection Sort secara ascending

Procedure Selection Sort Ascending

Procedure Asc_Selection;

Var min, pos : byte;

Begin

For i:= 1 to max-1 do

Begin

Pos:=i;

For j:= i+1 to max do

If data[j] <>then pos:=j;

If i <> pos then tukardata(data[i],data[pos]);

end;

end;

untuk pngurutan secara desending, anda hanya perlu mengganti baris ke-8 sbb :

if data[pos] <>then pos:=j;

Insertion Sort

Pengurutan dilakukan dengan cara membandingkan data ke-I (dimana I dimulai dari data ke-2 sampai dengan data terakhir) dengan data berikutnya. Jika ditemukan data yang lebih kecil maka data tersebut disisipkan ke depan sesuai posisi yang seharusnya.

Procedure Insertion Sort Ascending

Procedure Asc_Insert;

Var i , j , temp : byte;

Begin

For i := 2 to max do

Begin

Temp :=data[i];

j := i-1;

while (data[j] > temp) and (j>0) do

begin

data[j+1] := data[j];

dec(j);

end;

data[j+1]:=temp;

end;

end;

Untuk pengurutan secara descending anda tinggal mengganti baris ke 8 dengan baris berikut ini :

While(data[j]0)do

QUICK SORT

Membandingkan suatu elemen (disebut pivot) dengan elemen yang lain dan menyusunnya sedemikian rupa sehingga elemen- elemen lain yang lebih kecil daripada pivot tersebut terletak di sebelah kirinya dan elemen-elemen lain yang lebih besar daripada pivot tersebut terletak di sebelah kanannya. Sehingga dengan demikian telah terbntuk dua sublist, yang terletak di sebelah kiri dan kanan dari pivot. Lalu pada sublist kiri dan sublist kanan kita anggap sebuah list baru dan kita kerjakan proses yang sama seperti sebelumnya. Demikian seterusnya sampai tidak terdapat sublist lagi. Sehingga didalamnya telah terjadi proses Rekursif.

Proses :

Bilangan yang di dalam kurung merupakan pivot

Persegi panjang yang digambarkan dengan garis terputus-putus menunjukkan sublist.

i bergerak dari sudut kiri ke kanan sampai mendapatkan nilai yang >= pivot.

j bergerak dari sudut kanan ke kiri sampai menemukan nilai yang <>

!!! Tr33!!!


Tree Merupakan salah satu bentuk struktur data tidak linear yang menggambarkan hubungan yang bersifat hirarkis (hubungan one to many) antara elemen-elemen. Tree bisa didefinisikan sebagai kumpulan simpul/node dengan satu elemen khusus yang disebut Root dan node lainnya terbagi menjadi himpunan-himpunan yang saling tak berhubungan satu sama lainnya (disebut subtree). Untuk jelasnya, di bawah akan diuraikan istilah-istilah umum dalam tree : a) Prodecessor : node yang berada diatas node tertentu. b) Successor : node yang berada di bawah node tertentu. c) Ancestor : seluruh node yang terletak sebelum node tertentu dan terletak pada jalur yang sama. d) Descendant : seluruh node yang terletak sesudah node tertentu dan terletak pada jalur yang sama. e) Parent : predecssor satu level di atas suatu node. f) Child : successor satu level di bawah suatu node. g) Sibling : node-node yang memiliki parent yang sama dengan suatu node. h) Subtree : bagian dari tree yang berupa suatu node beserta descendantnya dan memiliki semua karakteristik dari tree tersebut. i) Size : banyaknya node dalam suatu tree. j) Height : banyaknya tingkatan/level dalam suatu tree. k) Root : satu-satunya node khusus dalam tree yang tak punya predecssor. l) Leaf : node-node dalam tree yang tak memiliki seccessor. m) Degree : banyaknya child yang dimiliki suatu node. Beberapa jenis Tree yang memiliki sifat khusus : 1) Binary Tree Binary Tree adalah tree dengan syarat bahwa tiap node hanya boleh memiliki maksimal dua subtree dan kedua subtree tersebut harus terpisah. Sesuai dengan definisi tersebut, maka tiap node dalam binary tree hanya boleh memiliki paling banyak dua child. Jenis-jenis Binary Tree : a) Full Binary Tree Binary Tree yang tiap nodenya (kecuali leaf) memiliki dua child dan tiap subtree harus mempunyai panjang path yang sama. b) Complete Binary Tree Mirip dengan Full Binary Tree, namun tiap subtree boleh memiliki panjang path yang berbeda. Node kecuali leaf memiliki 0 atau 2 child. c) Skewed Binary Tree akni Binary Tree yang semua nodenya (kecuali leaf) hanya memiliki satu child. Implementasi Binary Tree Binary Tree dapat diimplemntasikan dalam Pascal dengan menggunakan double Linked List. Untuk nodenya, bisa dideklarasikan sbb : Type Tree = ^node; Node = record Isi : TipeData; Left,Right : Tree; end; Operasi-operasi pada Binary Tree : Create : Membentuk binary tree baru yang masih kosong. Clear : Mengosongkan binary tree yang sudah ada. Empty : Function untuk memeriksa apakah binary tree masih kosong. Insert : Memasukkan sebuah node ke dalam tree. Ada tiga pilihan insert: sebagai root, left child, atau right child. Khusus insert sebagai root, tree harus dalam keadaan kosong. Find : Mencari root, parent, left child, atau right child dari suatu node. (Tree tak boleh kosong) Update : Mengubah isi dari node yang ditunjuk oleh pointer current. (Tree tidak boleh kosong) Retrieve : Mengetahui isi dari node yang ditunjuk pointer current. (Tree tidak boleh kosong) DeleteSub : Menghapus sebuah subtree (node beserta seluruh descendantnya) yang ditunjuk current. Tree tak boleh kosong. Setelah itu pointer current akan berpindah ke parent dari node yang dihapus. Characteristic : Mengetahui karakteristik dari suatu tree, yakni : size, height, serta average lengthnya. Tree tidak boleh kosong. (Average Length = [jumlahNodeLvl1*1+jmlNodeLvl2*2+…+jmlNodeLvln*n]/Size) Traverse : Mengunjungi seluruh node-node pada tree, masing-masing sekali. Hasilnya adalah urutan informasi secara linier yang tersimpan dalam tree. Ada tiga cara traverse : Pre Order, In Order, dan Post Order. Langkah-Langkahnya Traverse : PreOrder : Cetak isi node yang dikunjungi, kunjungi Left Child, kunjungi Right Child. InOrder : Kunjungi Left Child, Cetak isi node yang dikunjungi, kunjungi Right Child. PostOrder : Kunjungi Left Child, Kunjungi Right Child, cetak isi node yang dikunjungi. 2) Binary search Tree Adalah Binary Tree dengan sifat bahwa semua left child harus lebih kecil daripada right child dan parentnya. Juga semua right child harus lebih besar dari left child serta parentnya. Binary seach tree dibuat untuk mengatasi kelemahan pada binary tree biasa, yaitu kesulitan dalam searching / pencarian node tertentu dalam binary tree. Contoh binary search tree umum :

''fisrt and first out'' FIFO


FIFO adalah suatu metoda pembuatan Linked List dimana data yang masuk paling awal adalah data yang keluar paling awal juga. Hal ini dapat dianalogikan (dalam kehidupan sehari-hari) misalkan saat sekelompok orang yang datang (ENQUEUE) mengantri hendak membeli tiket di loket. Jika Linked List dibuat dengan metode FIFO, maka terjadi penambahan/Insert simpul di depan. Latihan Soal beserta jawaban (Listing Program) dan penjelasan Buatlah sebuah program untuk mendeteksi password/ kata sandi. Gunakan metode single linked list. Jika passwordnya benar, program akan selesai, jika salah maka user akan diminta memasukkan password kembali. (passw.pas) Jawaban : Uses crt;
Type
Point = ^Rec;
Rec = record
Isi : char;
Next : point;
End;
Const
Password = ‘pascal’; {password yang harus dimasukkan}
Var
i : byte;
Tekan : char;
Passwd : Boolean;
Head, Tail, Now : Point;


Procedure Create;
Begin
Head:=nil;
Tail:=nil;
End;
Procedure Push(isi:char);
Var Now:point;
Begin
New(now); {membuat simpul baru}
If Head=Nil then {mendeteksi simpul awal}
Begin
Head:=Now;
Tail:=Head;
end else
begin {menyambung simpul yang baru pada simpul yang sudah ada}
Tail^.next:=Now;
Tail:=Tail^.Next;
end;
Now^.isi:=isi; {mengisi simpul yang baru}
Now^.next:=Nil;
end;
Function Check:Boolean; {function untuk mencheck input}
Var Temp : string[15];
Begin
Temp:=’ ‘; Now:=Head;
While Now <> nil do
Begin
Temp:=temp + Now^.isi;
Now:=Now^.next;
End;
If temp <> Password then check:=False;
End;
Procedure BuatBingkai(x1,y1,x2,y2:byte); {tampilan aplikasi}
Var i : byte;
Begin
GotoXY (x1,y1); write(‘ ’); GotoXY (x2,y1); write (‘ ‘);
GotoXY (x1,y2); write(‘ ’); GotoXY (x2,y2); write (‘ ’);
For i := x1+1 to x2-1 do
Begin
GotoXY (i,y1); write (‘-‘);
GotoXY (i,y2); write (‘-’);
End;
For i := y1+1 to y2-1 do
Begin
GotoXY(x1, i); write(‘ ‘);
GotoXY(x2, i); write (‘ ‘);
End;
End;

Procedure Pop; {procedure penghapus simpul}
Begin
Now:=head;
head:=head^.next;
While Now <> nil do
Begin
Dispose(Now);
Now:=head;
Head:=head^.next;
End;
End;
Begin {program utama}
Repeat
Create; I:=0;
Repeat
Tekan:=ReadKey;
Write(Tekan);
If Tekan <>#13 then Push(Tekan); inc(i);
Until (Tekan= #13) or (I=10); {enter ditekan atau panjang = 10}
Passwd:=check; Pop;
Until Passwd;
End.
















!!! point3er!!


Variabel Pointer Pada materi sebelumnya telah dijelaskan mengenai variabel bertipe array, suatu tipe data yang bersifat statis (ukuran dan urutannya sudah pasti). Selain itu ruang memori yang dipakai olehnya tidak dapat dihapus bila variabel bertipe array tersebut sudah tidak digunakan lagi pada saat program dijalankan. Untuk memecahkan masalah diatas, kita dapat menggunakan variabel pointer. Tipe data pointer bersifat dinamis, variabel akan dialokasikan hanya pada saat dibutuhkan dan sesudah tidak dibutuhkan dapat dialokasikan kembali. Array vs Pointer Berikut tabel di bawah ini diberikan perbedaan antara variabel bertipe array dengan varibel bertipe pointer. Kriteria Array Pointer Sifat Statis Dinamis Ukuran Pasti Sesuai kebutuhan Alokasi variabel Saat program dijalankan sampai selesai Dapat diatur sesuai kebutuhuan Deklarasi Variabel Pointer Bentuk umum : Var : <^tipedata>
Contoh :
Var
Jumlahdata : ^integer;
Namasiswa :^string[25];
Nilaisiswa :^real;


Pendeklarasian variabel pointer tidak jauh berbeda dengan pendeklarasian variabel biasa, hanya perlu ditambahan simbol topi (^) sebelum tipe datanya. Simbol topi tersebut menandahkan bahwa variabel tersebut menunjuk ke lokasi tertentu pada memori.
Anda juga dapat membuat variabel pointer bertipe record yang anda definisikan sendiri. Pendeklarasiannya adalah seperti berikut ini.
Bentuk umum :

Tipe
= <^namarecord>;
= record
:;
:;

:;
end;
Var
:;
contoh :
Type
PointMhs = ^RecMhs;
RecMhs = record
Nama : string[25];
NIM : string[10];
Alm : string[30];
IPK : real;
End;
var
datamahasiswa : pointMhs;